Mungkin gak sih, santri jatuh cinta?
Jangankan jatuh cinta, terjun bebas dari ranjang aja banyak. Konon,
belum jadi santri kalau belum nyoba terjun dari ranjang. Dan untuk jadi santri
kelas pro, bukan cuma terjun dari ranjang tapi harus terjun dulu dari pagar
pesantren. Pahamkan maksudnya kelas pro? Hehehe, santuy, just kidding
kok akang dan neng santri yang cageur dan pinter.
Witing tresno, jalaran soko kulino
Cinta ada karena terbiasa, kata pepatah jawa. Nah, hati-hati
dengan kegiatan harian yah. Salah-salah malah jatuh cinta sama kegiatan un-faedah
karena terbiasa melakukannya terus menerus.
Pepatah jawa itu yang mendasari kenapa bisa ada cinta di
pesantren. Sebelum subuh harus tahajud, setelah subuh lanjut menghafal
Al-Qur’an, dilanjutkan belajar di kelas, uang jajan mepet, lihat akhwat harus
memalingkan pandangan walau kadang nyolong-nyolong dikit sih, upss. Dan
berbagai kegiatan yang dilakukan berulang-ulang selama ratusan atau ribuan
hari.
Tersebab itulah, yang sebelumnya tidak kenal dengan sholat
tahajud jadi ketagihan sholat tahajud. Yang sebelumnya mikirin mantan yang
tidak pernah memikirkannya, jadi sangat ketagihan untuk menghafal Al-Qur’an. Kegiatan
positif yang berulang-ulang telah menumbuhkan benih-benih cinta hingga akhirnya
Fallin Love dengan kebaikan.
Ingin jatuh cinta ala
santri? Yuk, lakukan kebaikan secara terus menerus.